Yeremia 6:14 - “Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.”
Berkat terbesar dari Tuhan bagi suatu bangsa adalah pemimpin rohani yang setia, tulus, dan jujur. Sebaliknya, hukuman terberat adalah pemimpin yang buta rohani, belum bertobat, duniawi, tidak bersemangat, dan tidak cakap. Meski demikian, di setiap zaman selalu ada banyak serigala berbulu domba. Mereka melapisi tembok dengan lepa yang tidak bertahan lama. Mereka ini suka menubuatkan hal-hal menyenangkan yang sebenarnya tidak diizinkan Tuhan. Dulu begitu, sekarang pun masih sama. Banyak orang merusak Firman Tuhan dan memperlakukannya dengan tidak jujur. Yeremia sangat setia kepada Tuhan yang mengutusnya. Ia tidak pernah gagal untuk menegur orang-orang jahat itu. Yeremia selalu memberikan kesaksian yang mulia tentang kebesaran Tuhan, yang dalam nama-Nya ia berbicara dari waktu ke waktu. Jika saudara membaca nubuat ini, saudara akan melihat bahwa tidak ada yang berbicara lebih keras melawan hamba-hamba Tuhan seperti itu selain Yeremia. Terutama dalam pasal tempat ayat ini diambil, Yeremia mengecam mereka dengan sangat keras.
Ia menuduh mereka melakukan berbagai kejahatan. Terutama, ia menuduh mereka serakah. Dalam ayat 13, Yeremia berkata, “Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya melakukan tipu.” Kemudian, dalam ayat bacaan kita, Yeremia memberikan contoh lebih jelas tentang cara mereka berlaku tidak jujur. Ia menunjukkan bagaimana mereka mengkhianati jiwa-jiwa yang malang. Yeremia berkata, “Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.” Sebelumnya, atas nama Allah, sang nabi telah menyatakan perang terhadap umat itu. Ia memberitahu mereka bahwa rumah mereka akan ditinggalkan kosong. Ia juga mengatakan bahwa Tuhan pasti akan mendatangkan perang ke negeri itu. Dalam ayat 11, Yeremia berkata, “Tetapi aku penuh dengan kehangatan murka TUHAN, aku telah payah menahannya, harus menumpahkannya kepada bayi di jalan, dan kepada kumpulan teruna bersama-sama. Sesungguhnya, baik laki-laki maupun perempuan akan ditangkap, baik orang yang tua maupun orang yang sudah lanjut usianya. Rumah-rumah mereka akan beralih kepada orang lain, bersama ladang-ladang dan isteri-isteri mereka. --"Sesungguhnya, Aku mengacungkan tangan-Ku melawan penduduk negeri ini, demikianlah firman TUHAN.” Nabi menyampaikan pesan yang menggelegar. Tujuannya agar umat itu takut, sadar akan dosa mereka, dan terdorong untuk bertobat. Namun, para nabi palsu dan imam palsu justru berusaha meredam kesadaran umat. Ketika umat terluka atau sedikit ketakutan, para nabi dan imam palsu ini menutupi luka tersebut.
Mereka mengatakan bahwa Yeremia hanyalah pengkhotbah yang terlalu bersemangat. Mereka meyakinkan umat bahwa tidak mungkin ada perang di antara mereka. Mereka terus berkata kepada orang-orang, "Damai sejahtera! Tenanglah!" Padahal nabi sudah memberitahu bahwa tidak ada damai sejahtera. Kata-kata ini memang terutama mengacu pada hal-hal lahiriah. Namun saya sungguh percaya bahwa kata-kata tersebut juga memiliki makna lebih dalam terkait jiwa manusia. Kata-kata ini dapat ditujukan kepada guru-guru palsu. Guru-guru palsu ini berusaha meredam kesadaran orang-orang akan dosa mereka. Ketika orang-orang mulai mencari Tuhan, para guru palsu ini justru memberitahu mereka bahwa mereka sudah cukup baik. Memang, orang umumnya senang mendengar itu sebab hati kita sangat licik dan jahat. Hanya Allah yang kekal yang tahu betapa jahatnya hati kita. Betapa banyak orang yang berseru, "Damai sejahtera! Damai sejahtera!" kepada jiwa kita, padahal sebenarnya tidak ada damai sejahtera! Betapa banyak orang yang merasa nyaman dengan keadaan mereka. Mereka berpikir bahwa diri mereka sudah menjadi orang Kristen. Mereka menyanjung diri sendiri, merasa sudah memiliki bagian dalam Yesus Kristus. Namun jika kita memeriksa pengalaman mereka, kita akan menemukan bahwa damai sejahtera mereka hanyalah damai sejahtera buatan si iblis. Itu bukan damai sejahtera pemberian Allah. Itu bukan damai sejahtera yang melampaui pengertian manusia. Karena itu, saudara-saudara yang terkasih, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui apakah kita benar-benar dapat berkata damai sejahtera kepada hati kita. Kita semua menginginkan damai sejahtera. Damai sejahtera adalah berkat yang tak terhingga nilainya. Bagaimana kita bisa hidup tanpa damai sejahtera? Karena itu, umat perlu diajarkan sejauh mana mereka harus melangkah, dan apa yang harus terjadi dalam diri mereka, sebelum mereka dapat merasakan damai sejahtera di hati. Inilah yang ingin saya lakukan saat ini. Saya ingin menyampaikan pesan ini agar saya terbebas dari tanggung jawab atas jiwa-jiwa yang saya khotbahi. Saya tidak ingin gagal menyampaikan seluruh nasihat Allah. Berdasarkan ayat ini, saya akan berusaha menunjukkan kepada saudara apa yang harus saudara alami, dan apa yang harus terjadi dalam diri saudara sebelum saudara dapat merasakan damai sejahtera di hati.
Sebelum saya membahas hal ini lebih lanjut, izinkan saya memberikan satu atau dua peringatan terlebih dahulu. Pertama, saya berasumsi saudara percaya bahwa agama adalah sesuatu yang bersifat batiniah. Saudara percaya bahwa agama adalah pekerjaan di dalam hati, pekerjaan yang dikerjakan dalam jiwa oleh kuasa Roh Kudus. Jika saudara tidak percaya hal ini, berarti saudara tidak percaya pada Alkitabmu. Jika saudara tidak percaya hal ini, meskipun saudara memegang Alkitab di tangan, sebenarnya saudara membenci Tuhan Yesus Kristus dalam hatimu. Alkitab selalu menggambarkan agama sebagai pekerjaan Allah di dalam hati. Tuhan kita berkata, “Kerajaan Allah ada di dalam kamu.” Juga dikatakan, "Orang Kristen sejati bukanlah orang yang secara lahiriah Kristen, melainkan orang yang secara batiniah Kristen."
Jika saudara menempatkan agama hanya pada hal-hal lahiriah, mungkin saya tidak akan menyenangkan saudara pagi ini. Saudara tidak akan mengerti saya ketika saya berbicara tentang pekerjaan Allah dalam hati orang berdosa yang malang. Bagi saudara, itu akan terdengar seperti perkataan yang diucapkan dengan bahasa yang tidak dikenal. Saya ingin memberikan peringatan lebih lanjut. Saya sama sekali tidak bermaksud membatasi Allah pada satu cara bertindak saja. Saya sama sekali tidak bermaksud mengatakan bahwa semua orang, sebelum mereka memperoleh damai sejahtera yang teguh dalam hati, harus mengalami tingkat keyakinan yang sama. Tidak. Allah memiliki berbagai cara untuk membawa anak-anak-Nya pulang. Roh Kudus-Nya bertiup kapan saja, di mana saja, dan dengan cara apa pun yang Dia kehendaki. Namun demikian, saya berani menegaskan hal ini: sebelum saudara dapat merasakan damai sejahtera di hati, entah melalui keyakinan seketika atau butuh waktu lama, entah dengan cara yang lebih kuat atau lebih lembut, saudara harus mengalami apa yang akan saya jelaskan dalam khotbah berikut ini.
Pertama, sebelum saudara dapat merasakan damai sejahtera di hati, saudara harus disadarkan, dibuat merasakan, dibuat menangisi, dan dibuat meratapi pelanggaran-pelanggaranmu terhadap hukum Allah. Menurut perjanjian hukum Taurat, “Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.” Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat. Kita tidak hanya harus melakukan beberapa hal, tetapi kita harus melakukan segala sesuatu. Kita harus setia melakukannya. Penyimpangan sekecil apa pun dari hukum moral, menurut perjanjian hukum Taurat, baik dalam pikiran, perkataan, atau perbuatan, pantas mendapat hukuman mati kekal dari tangan Allah. Jika satu pikiran jahat, satu kata jahat, atau satu perbuatan jahat pantas mendapat hukuman kekal, bayangkan berapa banyak neraka yang pantas kita terima. Kita yang seluruh hidup kita telah memberontak terus-menerus terhadap Allah! Karena itu, sebelum saudara dapat merasakan damai sejahtera di hati, saudara harus dibuat melihat dan percaya betapa mengerikannya terpisah dari Allah yang hidup.
Sekarang, saudara-saudaraku yang terkasih, periksalah hatimu. Saya berharap saudara datang ke sini dengan niat untuk menjadikan jiwamu lebih baik. Izinkan saya bertanya kepada saudara, di hadapan Allah, apakah saudara tahu waktunya, dan jika saudara tidak tahu persis waktunya, apakah saudara tahu ada saat ketika Allah menulis hal-hal yang pahit terhadap saudara, yakni saat panah-panah Yang Mahakuasa seperti menancap dalam dirimu? Pernahkah ingatan akan dosa-dosa saudara membuat saudara berduka? Pernahkah beban dosa-dosa saudara terasa tak tertahankan dalam pikiranmu? Pernahkah saudara merasa bahwa murka Allah bisa jatuh dengan adil atas dirimu karena pelanggaran-pelanggaranmu terhadap Allah? Pernahkah saudara merasa menyesal atas dosa-dosamu sepanjang hidupmu? Pernahkah saudara berkata, "Dosa-dosaku telah menindih kepalaku seperti beban yang terlalu berat untuk kutanggung"? Pernahkah saudara mengalami hal semacam ini? Pernahkah terjadi sesuatu seperti ini antara Allah dan jiwamu? Jika tidak, demi Yesus Kristus, jangan menyebut dirimu orang Kristen. Saudara mungkin berkata damai sejahtera kepada hatimu, tetapi sebenarnya tidak ada damai sejahtera. Kiranya Tuhan membangunkanmu. Kiranya Tuhan mempertobatkanmu. Kiranya Tuhan memberikan damai sejahtera kepadamu, jika itu kehendak-Nya, sebelum saudara pulang!
Selanjutnya, saudara mungkin telah diyakinkan tentang dosa-dosamu sehingga membuatmu gemetar. Namun, saudara mungkin masih asing dengan Yesus Kristus. Saudara mungkin belum memiliki karya kasih karunia yang sejati di dalam hatimu. Karena itu, sebelum saudara dapat merasakan damai sejahtera di hati, keyakinanmu harus lebih dalam lagi. Saudara tidak hanya harus diyakinkan tentang pelanggaran-pelanggaranmu terhadap hukum Allah, tetapi juga tentang akar semua pelanggaranmu. Apa akar semua pelanggaran itu? Maksud saya adalah dosa asal. Dosa asal adalah sifat berdosa yang kita bawa sejak lahir. Sifat berdosa ini membuat kita pantas menerima murka dan hukuman Allah. Banyak orang yang menganggap diri mereka pemikir hebat. Mereka mengaku tidak percaya adanya dosa asal. Mereka menuduh Allah tidak adil karena menimpakan dosa Adam kepada kita. Meskipun kita memiliki tanda kejahatan pada diri kita, mereka mengatakan bahwa kita tidak dilahirkan dalam dosa. Lihatlah dunia di sekitarmu. Perhatikan kekacauan yang ada.
Pikirkan, apakah ini surga yang Allah ciptakan untuk manusia? Tidak! Segala sesuatu di dunia ini kacau. Saya sering berpikir, ketika saya berada di luar negeri, bahkan jika tidak ada argumen lain untuk membuktikan dosa asal, bangkitnya serigala dan harimau melawan manusia, bahkan gonggongan anjing terhadap kita, adalah bukti adanya dosa asal. Harimau dan singa tidak berani bangkit melawan kita jika bukan karena dosa pertama Adam. Ketika hewan itu bangkit melawan kita, seolah-olah hewan itu berkata, "Engkau telah berdosa terhadap Allah. Kami membela perkara Tuhan kami." Jika kita melihat ke dalam diri kita, kita akan melihat banyak nafsu. Tabiat manusia bertentangan dengan tabiat Allah. Ada kesombongan, kebencian, dan dendam dalam hati kita semua. Tabiat ini tidak mungkin berasal dari Allah. Tabiat ini berasal dari nenek moyang pertama kita, Adam, yang setelah jatuh dari Allah, terpisah dari Allah dan jatuh ke tangan si iblis. Meskipun beberapa orang mungkin menyangkal hal ini, ketika keyakinan datang, semua pemikiran duniawi langsung runtuh. Jiwa yang malang mulai merasakan dan melihat sumber dari mana semua aliran yang cemar itu mengalir. Ketika orang berdosa pertama kali disadarkan, dia mulai bertanya-tanya: Mengapa saya menjadi begitu jahat? Roh Allah kemudian menyentuh hatinya dan menunjukkan bahwa dia tidak memiliki kebaikan apa pun dalam dirinya secara alami. Dia melihat bahwa dia telah sepenuhnya menyimpang dari jalan yang benar. Dia telah menjadi benar-benar menjijikkan.
Orang yang malang itu dibuat untuk hidup merendah di hadapan takhta Allah. Dia mengakui bahwa Allah akan adil jika menghukumnya, bahkan jika dia tidak pernah melakukan satu dosa pun dalam hidupnya. Pernahkah saudara merasakan dan mengalami hal ini? Pernahkah saudara membenarkan Allah jika Dia menghukummu? Pernahkah saudara mengakui bahwa saudara adalah anak yang layak dimurkai? Pernahkah saudara mengakui bahwa Allah boleh dengan adil memutuskan hubungan denganmu, meskipun saudara tidak pernah benar-benar menyinggung Dia seumur hidupmu? Jika saudara pernah benar-benar diyakinkan, jika hatimu pernah benar-benar terluka, jika keegoisanmu benar-benar disingkirkan, saudara akan dibuat untuk melihat dan merasakan hal ini. Jika saudara belum pernah merasakan beratnya dosa asal, jangan menyebut dirimu orang Kristen. Saya sangat yakin dosa asal adalah beban terberat bagi orang yang benar-benar bertobat. Hal ini selalu menyedihkan jiwa yang telah dilahirkan kembali, jiwa yang telah dikuduskan. Dosa yang berdiam di dalam hati adalah beban bagi orang yang telah bertobat. Inilah beban seorang Kristen sejati. Orang Kristen sejati terus-menerus berseru, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini, dari kejahatan yang berdiam di dalam hatiku?” Inilah yang paling mengganggu jiwa yang malang. Jika saudara belum pernah merasakan kejahatan batin ini, jika saudara belum pernah melihat bahwa Allah mungkin dengan adil mengutukmu karena kejahatan itu, sesungguhnya, saudara-saudaraku yang terkasih, saudara mungkin berkata damai sejahtera kepada hatimu, tetapi saya khawatir, bahkan saya tahu, tidak ada damai sejahtera yang sejati.
Sebelum saudara bisa merasakan damai di hati, saudara perlu merasa terganggu bukan hanya oleh dosa-dosa dalam hidup, tetapi juga oleh dosa dari sifat dasar saudara, bahkan dosa dari praktik agamawi dan perbuatan terbaik saudara. Ketika jiwa yang malang mulai tersadar oleh kengerian Tuhan, makhluk yang malang itu, yang dilahirkan di bawah perjanjian perbuatan, langsung kembali lagi ke perjanjian perbuatan. Seperti Adam dan Hawa yang bersembunyi di antara pohon-pohon di taman dan menjahit daun ara untuk menutupi ketelanjangan mereka, orang berdosa yang malang, ketika tersadar, berlari ke praktik agamawi dan perbuatannya untuk bersembunyi dari Tuhan. Ia berusaha menambal dengan kebenarannya sendiri. Orang itu berkata, “Aku akan menjadi orang baik-baik sekarang. Aku akan berubah. Aku akan melakukan semua yang kubisa. Pasti Yesus Kristus akan mengasihani aku." Namun sebelum saudara bisa merasakan damai di hati, saudara perlu menyadari bahwa Tuhan mungkin menghukummu bahkan untuk doa terbaik yang pernah saudara naikkan. Saudara perlu menyadari bahwa semua praktik agamawi dan kebenaranmu, seperti yang diungkapkan nabi dengan indah, jika semuanya dikumpulkan, sama sekali tidak membuat Tuhan berkenan. Semua itu jauh dari menjadi alasan bagi Tuhan untuk mengasihani jiwamu yang malang.
Tuhan akan memandangnya sebagai kain kotor dan cemar. Tuhan membencinya dan tidak akan menerimanya jika saudara membawanya untuk mendapatkan perkenanan-Nya. Saudara-saudaraku yang terkasih, apa yang bisa kita banggakan dari perbuatan kita di hadapan Tuhan? Secara alami, kita berada dalam keadaan yang tidak dibenarkan. Kita pantas dihukum ribuan kali lipat. Lalu bagaimana dengan perbuatan kita? Secara alami, kita tidak bisa melakukan hal baik apa pun. “Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.” Saudara mungkin melakukan banyak hal yang secara lahiriah baik, tetapi saudara tidak bisa melakukan sesuatu yang benar-benar baik. Karena sifat alami kita tidak bisa melampaui dirinya sendiri. Orang yang belum bertobat tidak mungkin bisa bertindak untuk kemuliaan Tuhan. Ia tidak bisa melakukan apa pun dalam iman, dan “segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.” Setelah kita diperbarui, kita hanya diperbarui sebagian. Dosa masih berdiam dalam diri kita. Ada campuran kejahatan dalam setiap praktik agamawi kita. Jadi setelah kita bertobat, jika Yesus Kristus hanya menerima kita berdasarkan perbuatan kita, perbuatan itu akan menghukum kita. Kita tidak bisa berdoa tanpa dosa.
Doa kita jauh dari kesempurnaan yang dituntut hukum moral. Saya tidak tahu apa pendapatmu, tetapi saya bisa katakan bahwa saya tidak bisa berdoa tanpa berbuat dosa. Saya tidak bisa berkhotbah kepada saudara atau orang lain tanpa berbuat dosa. Saya tidak bisa melakukan apa pun tanpa dosa. Seperti yang diungkapkan seseorang, pertobatan saya perlu dipertobatkan lagi. Air mata saya perlu dicuci dalam darah Penebus saya yang berharga. Praktik agamawi terbaik kita sebenarnya adalah dosa yang mencolok Sebelum saudara bisa merasakan damai di hati, saudara tidak hanya perlu merasa terganggu oleh dosa asal dan dosa perbuatan. Saudara juga perlu merasa terganggu oleh kebenaranmu sendiri, oleh semua praktik agamawi dan performamu. Harus ada kesadaran yang mendalam sebelum saudara bisa lepas dari kebenaran diri sendiri. Ini adalah berhala terakhir yang diambil dari hati kita. Kesombongan hati kita tidak membiarkan kita tunduk pada kebenaran Yesus Kristus. Jika saudara belum pernah merasa bahwa saudara tidak memiliki kebenaran sendiri, bahwa saudara tidak mampu menjadi benar di hadapan Tuhan dengan usaha sendiri, saudara tidak bisa datang kepada Yesus Kristus. Mungkin banyak yang berkata, “Kami percaya semua ini”.
Namun ada perbedaan besar antara hanya mengatakan dan benar-benar merasakan. Pernahkah saudara benar-benar merasakan kebutuhan akan Penebus? Pernahkah saudara merasakan kebutuhan akan Yesus Kristus, karena tidak memiliki kebenaran sendiri? Dapatkah saudara sekarang berkata dari hati, "Tuhan, Engkau dapat menghukum aku dengan adil bahkan untuk praktik agamawi terbaik yang pernah kulakukan"? Jika saudara belum dibawa keluar dari diri sendiri seperti itu, saudara mungkin merasa damai, tetapi itu bukan damai sejati.
Namun sebelum saudara bisa merasakan damai di jiwa, ada satu dosa khusus yang harus sangat mengganggumu. Sayangnya, saya khawatir hanya sedikit dari saudara yang menyadarinya. Ini adalah dosa yang berkuasa, yang menghukum dunia Kristen, tetapi dunia Kristen jarang memikirkannya.
Apakah itu? Ini adalah dosa yang kebanyakan saudara pikir tidak bersalah, yaitu dosa ketidakpercayaan. Sebelum saudara bisa merasakan damai di hati, saudara harus merasa terganggu oleh ketidakpercayaan hati saudara. Namun mungkinkah ada di antara saudara yang tidak percaya di sini di halaman gereja ini? Saudara yang lahir di Skotlandia, negara yang sudah direformasi, yang pergi ke gereja setiap hari Sabat? Mungkinkah ada di antara saudara yang menerima sakramen setahun sekali, bahkan kita berharap lebih sering; mungkinkah di antara saudara yang mendapat tanda untuk sakramen, yang melakukan doa keluarga, ada yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus Kristus? Saya bertanya kepada hatimu, apakah saudara tidak akan menganggap saya tidak berbelaskasihan jika saya meragukan apakah ada di antara saudara yang percaya kepada Kristus? Namun saya khawatir, jika diperiksa, kita akan menemukan bahwa kebanyakan saudara tidak memiliki iman kepada Tuhan Yesus Kristus sebanyak yang dimiliki iblis sendiri.
Saya yakin iblis lebih percaya pada Alkitab daripada kebanyakan kita. Iblis percaya akan keilahian Yesus Kristus, lebih daripada yang dipercayai banyak orang yang menyebut dirinya Kristen. Bahkan iblis percaya dan gemetar. Itu lebih dari yang dilakukan ribuan orang di antara kita. Saudara-saudara, kita sering keliru menganggap pengetahuan tentang Kristus sebagai iman yang sejati, yang dikerjakan dalam hati oleh Roh Kudus. Saudara mungkin berpikir saudara orang beriman hanya karena percaya ada buku yang disebut Alkitab, atau karena pergi ke gereja. Semua itu bisa saudara lakukan tanpa memiliki iman sejati kepada Kristus. Hanya percaya bahwa dulu ada orang bernama Kristus, atau hanya percaya ada buku bernama Alkitab, tidak akan memberi manfaat apa-apa, sama seperti hanya percaya bahwa dulu ada orang bernama Kaisar atau Aleksander Agung. Alkitab adalah penyimpanan pengetahuan yang sakral.
Kita harus bersyukur kepada Tuhan atas firman yang hidup ini! Namun, kita bisa memiliki Alkitab tanpa benar-benar percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Saudara-saudaraku, harus ada prinsip yang dikerjakan dalam hati oleh Roh Kudus yang hidup. Jika saya bertanya berapa lama saudara sudah percaya kepada Yesus Kristus, mungkin kebanyakan akan menjawab, “Saya percaya kepada Yesus Kristus sejak saya bisa mengingat. Saya tidak pernah tidak percaya.” Jika saudara mengatakan telah percaya kepada Yesus Kristus sejak saudara bisa mengingat dan tidak pernah tidak percaya, itu justru menjadi bukti terbaik bahwa saudara belum pernah benar-benar percaya kepada Yesus Kristus, kecuali jika saudara dikuduskan sejak sangat muda, bahkan sejak dalam kandungan. Orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus tahu ada masa ketika mereka belum percaya kepada Yesus Kristus. Saudara mungkin berkata bahwa saudara mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Jika saya bertanya sejak kapan saudara mengasihi Tuhan, saudara mungkin akan menjawab, “Sejak saya bisa mengingat. Saya tidak pernah membenci Tuhan.
Saya tidak tahu ada masa ketika ada permusuhan dalam hati saya terhadap Tuhan." Kecuali jika saudara memang dikuduskan sejak sangat muda, saudara belum pernah sungguh-sungguh mengasihi Allah dalam hidup saudara. Saudara-saudaraku yang terkasih, saya menekankan hal ini karena ini adalah tipu daya yang sangat menipu. Banyak orang terjebak, mengira mereka sudah percaya. Ada cerita tentang Bapak Marshall. Ia berusaha keras menjalani hidup yang baik. Ia mencatat semua dosanya berdasarkan sepuluh perintah Allah. Lalu ia menemui seorang pendeta dan bertanya mengapa ia tidak bisa mendapatkan kedamaian. Pendeta itu melihat daftar dosanya dan berkata, “Saya tidak menemukan satu kata pun tentang dosa ketidakpercayaan dalam daftarmu.” Memang, tugas khusus Roh Kudus adalah meyakinkan kita bahwa kita tidak percaya, bahwa kita tidak memiliki iman. Yesus Kristus berkata, "Aku akan mengutus Penghibur; dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku.” Saudara-saudaraku yang terkasih, pernahkah Allah menunjukkan bahwa saudara tidak memiliki iman? Pernahkah saudara meratapi hati yang keras karena ketidakpercayaan? Pernahkah saudara berdoa dari hati, “Tuhan, berilah aku iman; Tuhan, tolonglah aku berpegang pada-Mu; Tuhan, mampukanlah aku menyebut Engkau Tuhanku dan Allahku”? Pernahkah Yesus Kristus meyakinkan saudara dengan cara ini? Pernahkah Dia menyadarkan saudara tentang ketidakmampuanmu untuk dekat dengan Kristus sehingga saudara berseru kepada Allah untuk memberi saudara iman? Jika belum, janganlah merasa tenang dalam hatimu. Kiranya Tuhan membangunkanmu dan memberimu damai sejahtera yang sejati sebelum saudara meninggalkan dunia ini!
Sekali lagi, sebelum saudara dapat merasakan damai di hati, saudara tidak hanya harus menyadari dosa-dosa yang saudara lakukan dan dosa asal, saudara juga harus menyadari dosa-dosa dari kebenaran diri sendiri dan dosa ketidakpercayaan. Lebih dari itu, saudara harus mampu berpegang pada kebenaran Tuhan Yesus Kristus yang sempurna dan sepenuhnya mencukupi. Saudara harus berpegang dengan iman pada kebenaran Yesus Kristus. Setelah itu, barulah saudara akan mendapatkan damai sejahtera. Yesus berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Perkataan ini memberi dorongan kepada semua yang letih lesu dan berbeban berat. Namun janji tentang kelegaan hanya diberikan kepada mereka yang datang, percaya, dan menerima Dia sebagai Tuhan dan segalanya dalam hidup mereka. Sebelum kita dapat berdamai dengan Allah, kita harus dibenarkan oleh iman melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Kita harus mampu menerapkan Kristus dalam hati kita. Kristus harus hadir dalam jiwa kita. Dengan demikian, kebenaran-Nya menjadi kebenaran kita. Kelayakan-Nya diperhitungkan atas jiwa kita. Saudara-saudaraku yang terkasih, pernahkah saudara dipersatukan dalam pernikahan dengan Yesus Kristus? Pernahkah Yesus Kristus memberikan diri-Nya kepadamu? Pernahkah saudara bersatu dengan Kristus melalui iman yang hidup? Apakah saudara merasakan Kristus dalam hatimu? Apakah saudara mendengar Dia memberikan damai sejahtera bagi jiwamu? Pernahkah damai sejahtera mengalir ke dalam hatimu seperti sungai? Pernahkah saudara merasakan damai sejahtera yang Kristus berikan kepada para murid-Nya?
Saya berdoa kiranya Allah datang dan memberikan damai sejahtera kepadamu. Hal-hal ini harus saudara alami. Saya tidak sedang berbicara tentang hal-hal yang tidak terlihat dari dunia lain. Saya tidak sedang berbicara tentang agama batiniah atau pekerjaan Allah dalam hati orang berdosa. Saya sedang membicarakan hal yang sangat penting, para pendengarku yang terkasih. Saudara semua terlibat di dalamnya. Jiwa saudara terlibat di dalamnya. Keselamatan kekal saudara terlibat di dalamnya. Mungkin saudara semua merasa damai. Namun bisa jadi iblis telah meninabobokan saudara dalam ketenangan dan rasa aman yang palsu. Ia akan berusaha membuat saudara tetap seperti itu sampai ia membawa saudara ke neraka. Di sana saudara akan terbangun. Akan mengerikan terbangun dan mendapati diri saudara begitu keliru. Jurang besar sudah ditetapkan. Saudara akan memanggil-manggil untuk selamanya meminta setetes air untuk menyejukkan lidah. Namun saudara tidak akan mendapatkannya.
Izinkan saya menyampaikan pesan ini kepada beberapa kelompok orang. Semoga Tuhan dalam belas kasih-Nya yang tak terbatas memberkati penerapan firman ini! Mungkin ada di antara saudara yang dapat berkata, “Oleh kasih karunia, kami memahami apa yang Bapak sampaikan. Puji Tuhan, kami telah menyadari dosa-dosa kami, dosa asal, kebenaran diri sendiri, dan pahitnya ketidakpercayaan. Oleh kasih karunia kami telah menerima Yesus Kristus. Kami dapat merasakan damai di hati karena Tuhan telah memberikan damai kepada kami." Apakah saudara dapat berkata demikian? Jika ya, saya akan menyapa saudara seperti para malaikat menyapa para wanita pada hari pertama minggu itu: “Sejahteralah kamu!” Jangan takut, saudara-saudaraku yang terkasih, saudaralah jiwa yang berbahagia. Saudara dapat beristirahat dengan tenang karena Tuhan telah memberikan damai sejahtera kepadamu. Saudara dapat merasa puas dalam segala keadaan, karena apa pun yang terjadi padamu sekarang adalah akibat dari kasih Tuhan kepada jiwamu. Saudara tidak perlu takut akan pergumulan di luar, karena ada damai di dalam hatimu.
Apakah saudara sudah bersatu dengan Kristus? Apakah Tuhan adalah sahabatmu? Apakah Kristus adalah sahabatmu? Jika demikian, pandanglah ke atas dengan penuh penghiburan. Segala sesuatu adalah milik saudara, saudara adalah milik Kristus, dan Kristus adalah milik Tuhan. Segala sesuatu akan bekerja untuk kebaikanmu. Bahkan rambut di kepalamu dihitung jumlahnya. Siapa yang menyentuhmu, menyentuh biji mata Tuhan sendiri. Namun saudara-saudaraku yang terkasih, berhati-hatilah jangan hanya bersandar pada pertobatan awal saudara. Saudara yang baru percaya kepada Kristus, carilah terus penyataan baru dari Tuhan Yesus Kristus setiap saat. Jangan membangun di atas pengalaman masa lalu atau pekerjaan di dalam dirimu sendiri. Sebaliknya, datanglah selalu kepada kebenaran Yesus Kristus di luar dirimu. Datanglah sebagai orang berdosa yang miskin untuk menimba air dari sumur keselamatan. Lupakan apa yang telah berlalu dan teruslah maju ke depan. Saudara-saudaraku yang terkasih, jagalah hubungan yang lembut dan dekat dengan Tuhan Yesus Kristus. Banyak di antara kita yang kehilangan damai karena cara hidup kita yang tidak hati-hati. Sesuatu masuk di antara Kristus dan kita, sehingga kita jatuh ke dalam kegelapan. Sesuatu mencuri hati kita dari Tuhan. Hal ini mendukakan Roh Kudus, dan Roh Kudus meninggalkan kita sendiri.
Karena itu, saya menasihati saudara yang telah mendapatkan damai dengan Tuhan, jagalah damai itu baik-baik. Memang benar, jika saudara sudah ada di dalam Kristus, saudara tidak mungkin jatuh selamanya dari Tuhan. “Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Namun meski saudara tidak mungkin jatuh selamanya, saudara masih dapat jatuh berantakan. Saudara mungkin hidup dengan tulang yang patah sepanjang hari. Berhati-hatilah terhadap kemunduran iman. Demi Yesus Kristus, janganlah mendukakan Roh Kudus. Saudara mungkin tidak akan pernah memulihkan penghiburan saudara selama saudara hidup. Berhati-hatilah jangan sampai saudara mengembara dan berkelana dari Tuhan setelah saudara menerima Yesus Kristus. Saudara-saudaraku yang terkasih, saya telah membayar mahal untuk kemunduran iman. Hati kita sangat jahat. Jika saudara tidak berhati-hati dan tidak terus berjaga-jaga, hatimu yang jahat akan menipumu dan menyesatkanmu. Sungguh menyedihkan berada di bawah disiplin Bapa yang mengajar anak-anak-Nya.
Lihatlah pengalaman Ayub, Daud, dan orang-orang kudus lainnya dalam Alkitab. Karena itu, saya menasihati saudara yang telah mendapatkan damai untuk menjaga hubungan yang dekat dengan Kristus. Saya merasa sedih melihat cara hidup seenaknya orang-orang Kristen yang telah mengalami penyataan Yesus Kristus. Hampir tidak ada perbedaan antara mereka dan orang-orang lain sehingga sulit membedakan mana yang benar-benar orang Kristen. Orang Kristen takut berbicara tentang Tuhan. Mereka hanyut mengikuti arus. Jika bergaul dengan orang duniawi, mereka akan berbicara tentang hal-hal duniawi seolah-olah itu yang terpenting bagi mereka. Saudara tidak melakukan ini ketika pertama kali mengalami kasih Kristus. Saudara dapat berbicara tentang kasih Kristus tanpa henti saat terang Tuhan bersinar atas jiwa saudara. Dulu ada masa ketika saudara selalu memiliki sesuatu untuk dikatakan bagi Tuhanmu yang terkasih. Sekarang saudara bergaul dan mendengar orang lain berbicara tentang dunia, tetapi saudara takut ditertawakan jika berbicara tentang Yesus Kristus. Banyak orang Kristen sekarang telah menjadi peniru dunia yang terburuk. Mereka menentang ritual gerejawi, tapi justru sangat suka dengan “ritual” dalam perilaku mereka sendiri. Mereka menyesuaikan diri dengan cara hidup duniawi, padahal itu jauh lebih berbahaya. Banyak yang hanya mengikuti tren terbaru yang dibawa oleh si jahat. Karena itu, berhati-hatilah jangan menjadi serupa dengan dunia ini. Apa urusan orang Kristen dengan dunia? Orang Kristen seharusnya luar biasa baik dan berani bagi Tuhan mereka sehingga semua orang yang melihat saudara harus tahu bahwa saudara telah bersama dengan Yesus.
Saya menasihati saudara untuk memiliki pendirian yang teguh dalam Yesus Kristus. Dengan demikian, saudara akan selalu merasakan kehadiran Tuhan dalam hatimu. Kita sering membangun iman kita hanya pada ketaatan, dan akhirnya kehilangan penghiburan. Sebaliknya, kita harus bertumbuh menuju iman yang penuh keyakinan. Kita perlu tahu bahwa kita adalah milik Tuhan. Dengan begitu, kita dapat hidup dalam penghiburan Roh Kudus dan dibangun. Yesus Kristus kini banyak dilukai malah di rumah sahabat-sahabat-Nya. Maafkan saya jika terlalu apa adanya. Saudara-saudaraku, hal ini lebih menyedihkan bagi saya bahwa Yesus Kristus dilukai oleh sahabat-sahabat-Nya daripada oleh musuh-musuh-Nya. Kita tidak bisa berharap lebih dari kaum Deis. Namun sungguh menyedihkan jika orang-orang yang pernah merasakan kuasa-Nya justru murtad dan tidak hidup sesuai panggilan mereka. Tindakan seperti ini membuat agama Tuhan kita dihina dan menjadi bahan ejekan di antara orang-orang yang tidak percaya. Demi Kristus, jika saudara mengenal Kristus, tetaplah dekat dengan-Nya. Jika Allah telah memberikan damai sejahtera, jagalah damai sejahtera itu dengan selalu memandang kepada Yesus Kristus setiap saat. Bagi saudara yang telah memperoleh damai sejahtera dengan Allah, janganlah takut saat menghadapi pencobaan. Segala sesuatu akan mendatangkan kebaikan bagi saudara. Janganlah takut saat menghadapi godaan. Jika Allah telah memberikan damai sejahtera dalam hati saudara, semua itu akan mendatangkan kebaikan bagi saudara.
Apa yang harus saya katakan kepada saudara yang belum mendapatkan damai dengan Allah? Mungkin ini berlaku bagi sebagian besar jemaat ini. Sungguh menyedihkan memikirkan hal ini. Jika saudara memeriksa hati nurani, kebanyakan saudara harus mengakui bahwa Allah belum pernah memberikan damai sejahtera. Saudara masih menjadi anak-anak Iblis jika Kristus belum tinggal dalam diri saudara, jika Allah belum memberikan damai sejahtera dalam hati saudara. Betapa malang! Saudara masih di bawah kutuk. Saya tidak mau berada dalam posisi saudara, bahkan jika saya mendapatkan seluruh dunia sekalipun. Mengapa demikian? Karena saudara berada di ambang neraka. Damai apa yang bisa saudara miliki ketika Allah adalah musuhmu, ketika murka Allah sedang menimpa jiwamu yang malang? Bangunlah, saudara yang sedang tertidur dalam kedamaian palsu. Bangunlah, saudara yang hanya mengaku-ngaku rohani. Bangunlah, saudara yang munafik yang pergi ke gereja, menerima sakramen, membaca Alkitab, tetapi tidak pernah merasakan kuasa Allah dalam hati. Bangunlah, saudara yang hanya berpegang pada formalitas agama.
Bangunlah, saudara yang dibaptis tetapi masih kafir. Bangunlah, bangunlah, jangan bersandar pada dasar yang palsu. Jangan salahkan saya karena berbicara kepadamu seperti ini. Sungguh, ini karena kasih kepada jiwamu. Saya melihatmu masih berlambat-lambat dalam dosa, dan ingin terus tinggal di sana. Namun saya datang kepadamu seperti malaikat datang kepada Lot, untuk memegang tanganmu. Datanglah, saudara-saudaraku terkasih. Larilah, larilah, larilah demi hidupmu kepada Yesus Kristus. Larilah kepada Allah yang telah menumpahkan darah-Nya. Larilah ke takhta kasih karunia. Mohonlah kepada Allah untuk membuatmu hancur hati. Mohonlah kepada Allah untuk meyakinkan saudara akan dosa-dosamu yang nyata. Mohonlah kepada Allah untuk meyakinkan saudara akan dosa asalmu. Mohonlah kepada Allah untuk meyakinkan saudara akan kebenaran dirimu sendiri. Mohonlah kepada Allah untuk memberimu iman.
Mohonlah kepada Allah untuk memampukanmu berpegang teguh pada Yesus Kristus. Saudara yang merasa aman, saya harus berbicara tegas kepadamu. Kiranya Allah membangunkanmu, meskipun dengan cara yang mengejutkan. Sungguh karena kasih saya berbicara demikian kepadamu. Saya tahu dari pengalaman pahit bagaimana rasanya dininabobokan oleh damai yang palsu. Lama saya dininabobokan. Lama saya mengira diri saya seorang Kristen, padahal saya tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus sama sekali. Mungkin saya melakukan lebih banyak hal daripada banyak saudara. Saya biasa berpuasa dua kali seminggu. Saya biasa berdoa sembilan kali sehari. Saya biasa menerima sakramen secara rutin setiap hari Minggu. Namun saya tidak mengenal Yesus Kristus dalam hati saya. Saya tidak tahu bahwa saya harus menjadi ciptaan baru. Saya tidak tahu apa-apa tentang kehidupan rohani yang sejati dalam jiwa saya. Mungkin banyak dari saudara juga tertipu seperti saya dulu. Karena itu, sungguh karena kasih kepada saudara, saya berbicara demikian. Jika saudara tidak berhati-hati, formalitas agama akan menghancurkan jiwamu. Saudara akan berpuas diri dan tidak datang kepada Yesus Kristus sama sekali. Padahal, semua hal itu hanyalah sarana, bukan tujuan agama. Kristus adalah penggenapan hukum Taurat yang mendatangkan kebenaran bagi semua orang yang percaya. Bangunlah, saudara yang merasa puas. Bangunlah, saudara yang anggota gereja. Bangunlah, saudara yang berpikir bahwa saudara hidup. Saudara merasa kaya dan tidak kekurangan apa-apa. Padahal saudara tidak menyadari bahwa sebenarnya saudara miskin, buta, dan telanjang.
Saya menasihatkan saudara untuk datang kepada Yesus Kristus. Belilah dari-Nya emas, pakaian putih, dan minyak untuk melumas matamu. Saya berharap ada beberapa orang yang hatinya mulai tersentuh. Saya berharap Allah tidak membiarkan khotbah saya sia-sia. Saya berharap Allah akan menjangkau beberapa jiwa saudara yang berharga. Saya berharap Allah akan membangunkan beberapa dari saudara dari rasa aman yang palsu. Mungkin si iblis akan mencoba membuat saudara putus asa akan rahmat-Nya. Jangan takut, yang saya sampaikan hanya karena kasih. Tujuannya untuk membangunkan saudara dan menunjukkan bahaya yang ada. Jika saudara siap untuk diperdamaikan dengan Allah, maka Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus selalu bersedia untuk diperdamaikan denganmu. Meskipun saudara belum merasakan damai, datanglah kepada Yesus Kristus. Dialah damai kita, Dialah pendamai, yang telah mendamaikan Allah dengan manusia berdosa. Apakah saudara ingin diperdamaikan dengan Allah? Datanglah kepada Tuhan melalui Yesus Kristus yang telah membeli damai ini. Tuhan Yesus mencurahkan darah-Nya untuk ini. Dia mati untuk ini, bangkit untuk ini, naik ke surga, dan kini berdoa di sisi kanan Tuhan. Mungkin saudara berpikir tidak ada damai untuk saudara.
Mengapa begitu? Apakah karena saudara adalah orang berdosa? Apakah karena saudara telah menyalibkan Kristus, mempermalukan-Nya, menginjak-injak darah Anak Allah? Meskipun demikian, ada damai untuk saudara. Ingatlah, apa yang Yesus Kristus katakan kepada murid-Nya saat pertama kali datang? Kata pertama-Nya, “Damai sejahtera bagi kamu.” Dia menunjukkan tangan dan lambung-Nya dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu.” Seolah Dia berkata, “Jangan takut, lihatlah tangan dan kaki-Ku yang tertusuk demi kamu karena itu janganlah takut.” Begitu juga yang Kristus katakan kepada murid-Nya, “Pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, terutama Petrus yang bersedih, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Setelah bangkit, Dia datang memberitakan damai, seperti burung merpati Nuh dengan ranting zaitun di paruhnya, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu." Siapa mereka? Mereka dulunya musuh Kristus, sama seperti kita. Mereka pernah menyangkal Kristus, sama seperti kita. Mungkin beberapa saudara telah mundur dan kehilangan kedamaian, dan saudara merasa tidak layak mendapatkan kedamaian, memang benar demikian. Namun, Tuhan akan memulihkan saudara, Dia akan mengasihi saudara dengan cuma-cuma. Bagi saudara yang terluka, jika saudara bersedia datang kepada Kristus, datanglah. Mungkin beberapa saudara ingin menghias diri dengan praktik agamawi, yang tidak lebih dari kain perca kotor. Tidak, lebih baik saudara datang sebagaimana adanya, karena saudara harus menanggalkan kain perca itu, dan datang dengan berlumuran darah. Beberapa saudara mungkin berkata, "Kami ingin datang, tetapi rasanya hati kami keras."
Namun, hatimu tidak akan menjadi lembut sebelum saudara datang kepada Kristus. Dialah yang akan mengambil hati batu itu, dan memberimu hati yang baruyang dari daging. Dialah yang akan memberi kedamaian kepada jiwamu, meskipun saudara telah mengkhianati-Nya. Dialah damaimu. Dapatkah saya membujuk saudara pada pagi ini untuk datang kepada Yesus Kristus? Ada begitu banyak jiwa di sini. Betapa singkatnya waktu sebelum saudara semua harus mati dan menghadap pengadilan terakhir! Bahkan sebelum malam ini, atau malam esok, beberapa dari saudara mungkin sudah terbaring di tempat peristirahatan terakhir ini. Lalu, bagaimana nasibmu jika saudara belum diperdamaikan dengan Allah, jika Tuhan Yesus Kristus belum memberi kedamaian di hatimu? Jika Allah tidak memberi kedamaian kepadamu di sini, saudara akan binasa selama-lamanya. Saya tidak mau memberimu harapan palsu, teman-teman terkasih; saya akan bersikap jujur demi jiwamu. Beberapa saudara mungkin berpikir saya terlalu berlebihan. Namun, ketika saudara menghadap pengadilan, saudara akan mendapati apa yang saya katakan itu benar, baik untuk kebinasaan atau keselamatan kekalmu.
Semoga Allah memengaruhi hatimu untuk datang kepada-Nya! Saya tidak rela pergi tanpa membujuk saudara. Saya yakin Allah dapat menggunakan saya sebagai sarana untuk membujuk beberapa saudara datang kepada Tuhan Yesus Kristus. Andai saudara merasakan kedamaian yang dimiliki oleh mereka yang mengasihi Tuhan Yesus Kristus! “Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu,” kata pemazmur, “tidak ada batu sandungan bagi mereka.” Namun tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik. Saya tahu bagaimana rasanya hidup dalam dosa. Saya harus berdosa untuk meredam suara hati yang mengingatkan. Saya yakin inilah cara yang banyak dari saudara tempuh. Saudara bergaul untuk mengusir suara hati. Namun lebih baik saudara segera menghadapinya karena itu harus diselesaikan. Luka saudara harus diselidiki, atau saudara akan binasa. Jika ini hanya masalah sepele, saya tidak akan mengatakan apa-apa. Namun saudara akan binasa tanpa Kristus. Dialah jalan, kebenaran, dan hidup itu. Saya tidak mau membayangkan bahwa saudara pergi ke neraka tanpa Kristus. Bagaimana saudara dapat tinggal dalam neraka yang bernyala-nyala itu? Bagaimana saudara dapat memikul penderitaan hidup bersama iblis selama-lamanya?
Bukankah lebih baik mengalami sedikit kegelisahan batin di sini daripada nanti dibuang ke neraka oleh Yesus Kristus? Apa itu neraka, kalau bukan terpisah dari Kristus? Kalau pun tidak ada neraka lain, itu sudah cukup neraka. Itu adalah neraka jika orang disiksa bersama iblis selama-lamanya. Karena itu, berilah dirimu diperkenan Allah, dan dapatkan kedamaian. Saya memohon kepada saudara, sebagai duta Yesus Kristus yang tidak layak, agar saudara berdamai dengan Allah. Tugas saya pada pagi hari di awal pekan ini adalah memberi tahu saudara bahwa Kristus ingin berdamai denganmu. Maukah saudara berdamai dengan Yesus Kristus? Jika saudara mau, Dia akan mengampuni semua dosamu, Dia akan menghapus semua pelanggaranmu. Namun jika saudara terus memberontak melawan Kristus, dan setiap hari menusuk-Nya, jika saudara terus memperlakukan Yesus Kristus dengan buruk, saudara harus mengharapkan murka Allah akan menimpamu. Allah tidak dapat dipermainkan; apa yang ditabur manusia, itu yang akan dituainya. Jika saudara tidak mau berdamai dengan Allah, Allah tidak akan berdamai dengan saudara. Siapa yang dapat bertahan menghadapi Allah ketika Dia murka? Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang murka. Ketika orang-orang datang untuk menangkap Kristus, mereka terjatuh ke tanah ketika Yesus berkata, “Akulah Dia.”
Jika mereka tidak tahan memandang Kristus yang berpakaian kain kematian, bagaimana mereka dapat memandang-Nya ketika Dia duduk di takhta Bapa-Nya? Saya seperti melihat orang-orang malang itu diseret keluar dari kuburan oleh si iblis. saya seperti melihat mereka gemetaran, berseru kepada gunung dan batu karang untuk menaungi mereka. Namun si iblis akan berkata, “Mari, aku akan membawa kalian pergi.” Kemudian mereka akan berdiri gemetaran di hadapan takhta pengadilan Kristus. Mereka akan menghadap Dia untuk melihat-Nya sekali, dan mendengar-Nya menjatuhkan hukuman yang tidak dapat diubah, “Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk.” Saya seperti mendengar makhluk-makhluk malang itu berkata, “Tuhan, jika kami harus binasa, biarlah malaikat yang menjatuhkan hukuman itu.” Tidak, Tuhan Pengasih itulah, Yesus Kristus, yang akan menjatuhkannya. Masihkah saudara tidak percaya? Saya tidak berbicara sembarangan, melainkan sesuai Kitab Kebenaran. Jika tidak percaya, tunjukkanlah keberanian saudara. Pagi ini, pulanglah dengan tekad bulat dalam kekuatan Tuhan untuk memilih Kristus. Semoga saudara tidak akan tenang sebelum mendapat kelegaan di dalam Yesus Kristus! Saya bisa terus berbicara karena berbicara tentang Kristus sangatlah indah. Bukankah saudara merindukan saatnya saudara memiliki tubuh baru, tubuh itu akan kekal dan serupa dengan tubuh mulia Kristus? Kemudian saudara akan terus berbicara tentang Yesus Kristus untuk selamanya. Namun mungkin sudah waktunya bagi saudara untuk pulang dan mempersiapkan diri untuk ibadah masing-masing, dan saya tidak ingin menghalangi saudara. Tujuan saya adalah untuk membawa orang-orang berdosa kepada Yesus Kristus.
Saya berdoa Tuhan membawa beberapa saudara kepada diri-Nya sendiri! Semoga Tuhan Yesus melepas saudara dengan berkat-Nya, dan semoga Penebus yang terkasih meyakinkan saudara yang belum terjaga dan membuat orang jahat berbalik dari kejahatannya! Semoga kasih Allah, yang melampaui segala akal, memenuhi hati saudara. Kabulkanlah ini, ya Bapa, demi Kristus, yang bersama Engkau dan Roh Kudus yang terpuji, bagi-Mu kemuliaan dari sekarang sampai selama-lamanya. Amen.
Kotbah dalam bahasa Inggris: https://www.biblebb.com/files/whitefield/GW058.htm